Atasi Kabut Asap, Makedonia Terapkan Langkah Darurat

Bendera Makedonia [Wikipedia]

SKOPJE — Pemerintah Makedonia telah memperpanjang libur sekolah hingga 23 Januari dan memperkenalkan sejumlah langkah untuk melindungi warganya dari polusi udara. Tingkat polusi udara di negara itu melonjak 10 kali lipat di atas batas aturan Uni Eropa (UE).

Otoritas di ibu kota Skopje, menyebut tempat masker wajah telah menjadi pemandangan lumrah, memperkenalkan kereta dan bus gratis serta menaikkan tarif parkir hingga dua kali lipat untuk mengurangi jumlah penggunaan mobil. Sementara warga dengan penyakit kronis dan manula diizinkan untuk tidak bekerja.

“Polusi udara sudah menjadi masalah terbesar di Makedonia,” kata Wakil Menteri Lingkungan, Jani Makraduli, kepada Reuters pada Senin (21/1/2019).

Momok tahunan di musim dingin itu disebabkan oleh paduan emisi mobil tua, pembakaran batu bara, dan industri lama, serta buruknya tata ruang dan banyaknya pemanas yang menggunakan bahan bakar padat.

Pemerintah telah mendorong sebuah program untuk mengatasi polusi udara dan menyisihkan pendanaan untuk membantu warga dan lembaga publik beralih ke lebih banyak pemanas yang ramah lingkungan.

Pemerintah juga meluncurkan kontrol yang lebih ketat terhadap emisi industri, namun kebijakan itu dianggap banyak pihak tidak memadai.

Penggiat lingkungan mengatakan rentang waktu untuk upaya pemerintah tersebut, khusunya di sektor enegi yang sebagian besar bergantung kepada batu bara muda yang sangat berpolusi, tidak jelas dan perbaikannya sangat terlambat.

“Kita mencekik diri kita sendiri. Solusi alternatif untuk pemanas sangat mahal, ada banyak mobil dan gedung-gedung baru telah menciptakan ‘Tembok China’ yang menghambat sirkulasi udara,” kata warga Skopje, Petar Stefanovski.