Warga Jepang Rutin Belajar Gamelan Jawa di Anjungan DIY TMII

Editor: Koko Triarko

“Kuping mereka bukan kuping orang Jawa atau Indonesia. Tapi, mereka begitu menghayati setiap nada pukulan gamelan yang mereka mainkan. Ini sangat luar biasa, saya bangga,” tandasnya.

Di anjungan DI Yogyakarta TMII, warga Jepang tersebut sangat antusias berlatih seminggu sekali, setiap Rabu pukul 09.00-12.00 WIB.

Menurut Ngatiman, Komunitas Jepang Gamelan Jawa ini pernah tampil menghibur para warga Jepang yang berkunjung ke anjungan DI Yogyakarta. Tepatnya pada bulan puasa 2018, lalu.

“Namun, untuk tampil pentas di acara TMII, belum. Insyaallah, saya ingin mereka nanti bisa tampil di acara TMII dan juga di acara lainnya di luar TMII,” tandasnya.

Ngatiman merasa bangga, kesenian DI Yogyakarta, yaitu gamelan ini disenangi warga Jepang. Bahkan,  ketika pulang ke Jepang, mereka juga terus berlatih gamelan bersama warga Indonesia  yang tinggal di sana.

“Saat mereka pulang ke Jepang, mereka mengeluh tidak akan latihan lagi di sana. Saya bilang ke mereka, tetap berlatih di kota Jepang di Osaka dan Tokyo. Di sana ada orang Indonesia yang akan mengajar. Mereka senang sekali dan tetap bisa latihan di sana,” ujarnya.

Dalam pelestarian budaya bangsa ini, Ngatiman berharap generasi muda Indonesia juga peduli untuk mencintai budaya daerahnya. Seperti belajar musik gamelan Jawa ini.

Dia merasa miris, warga Jepang saja begitu bersemangat belajar musik tradisional Indonesia. Sedangkan masyarakat kita, tidak peduli untuk turut serta melestarikan budaya bangsa.

Kalau hanya menjadi penonton, katanya, tidak terjun langsung berlatih kesenian daerah, maka tidak akan bisa merasakan indahnya alunan musik itu.

Lihat juga...