Warga Jepang Rutin Belajar Gamelan Jawa di Anjungan DIY TMII

Editor: Koko Triarko

JAKARTA – Alunan lagu Kebo Giro dari alat musik gamelan persembahan Komunitas Jepang Gamelan Jawa, sangat merdu terdengar. Lagu Gambang Suling juga mengalun syahdu dalam irama gamelan Jawa yang dimainkan mereka di ruang Pringgitan, Keraton Mataram, di Anjungan Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, Rabu (12/12/2018).

Jemari tangan mereka sangat mahir  memukul gamelan Jawa dalam hitungan detak nada. Dua lagu yang dibawakan pun sukses membius pengunjung anjungan.

Komunitas Jepang Gamelan Jawa, ini merupakan binaan Diklat Seni Anjungan DI Yogyakarta TMII. Salah satu anggotanya, Toshiko Kawahara, mengaku sudah satu tahun delapan bulan berlatih gamelan Jawa di Anjungan DI Yogyakarta TMII.

Ia merasa senang bisa memainkan gamelan ini. Toshiko pertama mendengar alunan gamelan adalah saat berkunjung ke anjungan ini, melihat kesenian khas Yogyakarta, seperti tarian dan gamelan yang dimainkan saat itu.

Menurutnya, alunan musik gamelan telah memikat hatinya, sehingga ia pun berlatih di anjungan ini bersama teman-temannya sesama warga Jepang yang tinggal di Indonesia.

“Saya tertarik belajar gamelan ini, alunan musiknya membawa ketenangan dan kelembutan,” kata Toshiko, kepada Cendana News, usai berlatih.

Izumi Katagishi, anggota komunitas Jepang Gamelan Jawa lainnya, mengaku belum lama berlatih gamelan. Dia mengaku, awalnya sulit berlatih gamelan Jawa ini. Tapi, dengan niat ingin bisa, lama-kelamaan menjadi mudah dan jatuh cinta. Semua jenis gamelan bisa ia mainkan. Seperti Bonang, Gong, Gendang, Saron, dan kenong.

“Awalnya susah, ya berlatih gamelan, seperti mukul gendang dan saron, ini. Tapi saya semangat untuk bisa, berlatih rutin seminggu sekali. Musik gamelan itu bikin hati tenang,” ujar Izumi.

Lihat juga...