Ternak Bebek, Jadi Pilihan Warga Sukamaju
Editor: Mahadeva WS
LAMPUNG – Keberadaan sawah dan sungai di Lampung Selatan (Lamsel), memunculkan potensi budi daya ternak unggas seperti ayam, entok, bebek atau itik.
Mei Dwiono (57), warga Dusun Sukamaju, Desa Sukaraja, Kecamatan Palas, menyebut, budi daya unggas jenis bebek pedaging menjadi pilihan usaha yang dijalaninya. Bebek pedaging yang dikembangkan Mei Dwiono, dari jenis bebek lokal khas Lamsel, yang bibitnya diperoleh dengan cara ditetaskan sendiri.
Sebagian warga di daerah tersebut, melakukan budi daya bebek petelur dan pedaging. Permintaan telur dan daging bebek, yang terus meningkat, membuat semakin banyak warga yang tertarik membudidayakan bebek. Pada awal usahanya, Mei Dwiono memperoleh bibit dari penetasan yang ada di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi. Bibit bebek pedaging berusia dua hari dibeli seharga Rp8.000.
Pemeliharaan membutuhkan ketelatenan, terutama untuk penyediaan pakan serta menjaga kesehatan ternak hingga usia panen. Kandang terbuka berpeneduh yang dilengkapi area terbuka berair, disediakan di halaman belakang rumah. “Budi daya bebek pedaging, penggemukan dilakukan dalam waktu dua bulan bisa panen, sehingga butuh penanganan yang cermat, agar menghasilkan bebek pedaging yang berkualitas baik,” ujar Mei Dwiono saat ditemui Cendana News, Senin (3/12/2018).

Mei Dwiono yang juga salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di salah satu Sekolah Dasar Negeri di Palas menyebut, beternak bebek pedaging dilakukan untuk mengisi waktu luang. Bebek dipilih, karena usia panen yang singkat, serta modal yang terbatas. Potensi lahan sekaligus pakan yang melimpah dari hasil pertanian, berupa rontokan padi, dedak penggilingan, turi serta keong mas, menjadi sumber pakan alami tambahan yang mudah diperoleh. Asupan pakan dari lemna minor serta azola, yang sengaja ditanam menjadi asupan protein bebek yang dipelihara.