Puluhan Hektare Padi Terendam Luapan Sungai, Petani Percepat Panen
Editor: Satmoko Budi Santoso
LAMPUNG – Puluhan hektare tanaman padi di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan, masih terendam air akibat banjir luapan Sungai Way Pisang pada Sabtu (1/12). Puluhan hektare lahan padi sawah siap panen tersebut, di antaranya milik Wiyoto, salah satu pemilik lahan padi di Desa Sukamulya, Kecamatan Palas.
Padi varietas Muncul Cilamaya yang terendam miliknya, berusia sekitar 90 hari dengan usia normal panen sekitar 120 hari. Ia menyebut, masih menunggu banjir surut agar bisa memanen padi miliknya, sekaligus menunggu padi menguning.
Wiyoto mengungkapkan, meski lahan padi miliknya berada jauh dari tanggul penangkis Sungai Way Pisang, dahsyatnya luapan air membuat sawah miliknya terendam. Selain luapan Sungai Way Pisang aliran sungai kecil di dekat lahan sawahnya hingga Senin (3/12) belum surut.
Imbasnya padi siap panen seluas setengah hektare miliknya roboh, sebagian tertimbun lumpur dan sampah. Semenjak banjir mulai surut, ia melakukan proses pengeringan petak sawah meminimalisir genangan air pada lahan miliknya.
Wiyoto menyebut, dampak banjir dipastikan berimbas pada penurunan kualitas gabah saat panen. Untuk dipanen, ia memastikan masih menunggu air surut menggunakan mesin pemanen (combine harvester).
Kondisi padi yang sebagian besar roboh, membuat tanaman padi miliknya dipastikan sulit dipanen dengan mesin. Proses pemanenan manual, diakuinya, akan dilakukan menggunakan sabit akibat batang padi roboh dan tergenang air.
“Secepatnya akan dipanen. Sebab jika menunggu usia panen normal, banyak tanaman padi yang terendam dikhawatirkan akan terendam air, sehingga gabah bisa berkecambah dan berwarna hitam. Harga jualnya rendah,” terang Wiyoto, saat ditemui Cendana News di lahan miliknya di Desa Sukamulya, Kecamatan Palas, Senin (3/12/2018).