Penyerapan Pupuk di Karawang Mulai Normal
KARAWANG – Dinas Pertanian Kabupaten Karawang, Jawa Barat memastikan, serapan pupuk bersubsidi di daerah tersebut sudah berangsur normal. Sebelumnya, penyerapan pupuk bersubsidi sempat terhambat, karena adanya penundaan masa tanam.
“Penyerapan pupuk selama beberapa bulan lalu sempat terhambat, itu terjadi karena faktor cuaca,” kata Kepala Dinas Pertanian Karawang, Hanafi, Jumat (21/12/2018).
Faktor cuaca, berpengaruh terhadap penundaan atau mundurnya masa tanam. Kondisi tersebut, berdampak terhambatnya penyerapan pupuk. Pada Oktober 2018, terjadi penundaan masa tanam, karena kondisi air hampir mencapai titik kritis di angka 89, dari standar batas air kritis di angka 87. “Atas kondisi itu, kita mengamankan tanaman yang sudah ada. Jadi jadwal tanam Oktober kita tunda,” katanya.
Namun demikian, memasuki Desember, penyerapan pupuk di Karawang mulai meningkat. Musim hujan yang sudah memasuki wilayah Jawa Barat dan Banten, mendorong petani mulai melakukan penanaman. Untuk Desember, serapan pupuk sudah normal, setelah areal sawah sekira 22 ribu hektare, telah memasuki masa tanam. Diproyeksikan, pada Januari nanti, luas areal tanam seluas 40 ribu hektare.
Sementara itu, PT Pupuk Kujang, akan mengoptimalkan pendistribusian pupuk bersubsidi ke seluruh gudang lini III di wilayah Jawa Barat Banten. Hal itu dilakukan, untuk memenuhi kebutuhan petani menjelang akhir 2018.
Direktur Komersil PT Pupuk Kujang, Rita Widayati, menyampaikan, stok pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan musim tanam di wilayah Jawa Barat dan Banten aman, hingga awal 2019. “Sampai saat ini, stok urea untuk wilayah Jawa Barat dan Banten mencapai 119.178 ton atau 172 persen dari ketentuan sebesar 52.125 ton,” ungkapnya.