Penambang Pasir Sungai Serayu, Diajak Berbisnis Warung Apung

Editor: Mahadeva WS

BANYUMAS – Para penambang pasir ilegal di kawasan Sungai Serayu, Kabupaten Banyumas dialihkan kegiatannya, untuk membangun usaha kuliner warung apung. Praktik penambangan pasir secara ilegal, saat ini sudah sangat marak di Sungai Serayu.

Ketua  Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS), Edy Wahono. (FOTO : Hermiana E. Eff)

Ketua  Paguyuban Masyarakat Pariwisata Serayu (PMPS), Edy Wahono, mengatakan, peringatan hingga ke tindakan hukum, sudah sering dilakukan kepada para penambang. Namun, belum bisa mengurangi jumlah aktivitas penambangan liar secara signifikan.

Hal tersebut mendorong munculnya gagasan membuat usaha wisata warung apung. Usaha untuk mengalihkan profesi para penambang liar. ʺSelain menjual panorama Sungai Serayu, warung apung juga sebagai upaya untuk mengalihkan para penambang ilegal menjadi wira usaha di sektor pariwisata. Kita targetkan pada Januari 2019, warung apung ini sudah mulai beroperasi,ʺ jelasnya, Senin (24/12/2018).

Keindahan Sungai Serayu di kawasan Bendung Gerak Serayu, Kecamatan Kebasen, Kabupaten Banyumas, bisa dinikmati masyarakat luas dari atas perahu warung apung. Panorama yang juga dihiasi jembatan rel Kereta Api (KA), bisa dinikmati sambil menyeruput secangkir kopi, dan makanan khas Banyumas.

Saat ini, sedang dibangun shelter dermaga, yang nantinya menjadi lokasi warung apung. Shelter dermaga, dibuat dari puluhan drum plastik bekas, yang diikat dan disatukan. Pembuatan shelter dilakukan dengan mengeruk sedimen lumpur di bagian hulu Bendung Gerak Serayu. ʺUntuk pengerukan sedimen lumpur, kita dibantu alat berat dari Balai Besar Wilayah Sungai Serayu Opak (BBWSSO) Yogyakarta. BBWSSO sangat mendukung program wisata warung apung ini, karena sangat membantu kelestarian sungai, dimana penambangan ilegal akan berkurang signifikan dengan adanya alih profesi para penambang,ʺ jelas Edy.

Lihat juga...