Pakistan Berharap Penderitaan Afghanistan Berakhir
Muhib telah menyampaikan optimisme lebih besar pada pembicaraan di UAE.
“Perdamaian datang,” katanya, di satu postingan Twitter.
Taliban juga telah mengkonfirmasi serangkaian pertemuan pada hari kedua di Uni Emirat Arab.
Pada Senin pagi, media Afghanistan melaporkan, bahwa wakil Pemerintah Kabul juga ikut dalam pertemuan tersebut. Namun, juru bicara Taliban itu membantah laporan yang mengatakan mereka hanya berbicara dengan para pejabat AS, dan tak memiliki rencana untuk berbicara dengan Pemerintah Kabul, yang tidak mereka akui.
Sayid Ehsan Tahiri, Juru Bicara bagi Dewan Perdamaian Tinggi Afghanistan, mengatakan kepada Kantor Berita Anadolu, bahwa tujuan utama dari dialog saat ini ialah melicinkan jalan bagi pembicaraan langsung antara Kabul dan gerilyawan Taliban.
“Kami menyambut baik proses di UAE ini,” kata Tahiri.
Presiden AS, Donald Trump, awal bulan ini meminta bantuan Islamabad dalam menengahi pembicaraan.
Pakistan telah menengahi babak pertama pembicaraan langsung antara Pemerintah Afghanistan dan Taliban di Islamabad, Pakistan, pada Juli 2015.
Namun, proses itu macet ketika Taliban mengumumkan kematian orang yang telah lama memimpin faksi santri tersebut, Mullah Omar, sehingga memicu perebutan kekuasaan di dalam Taliban. (Ant)