Komnas HAM: Kasus Penembakan di Nduga Pelanggaran HAM Serius

Bukan OPM

Frits yang juga majelis di Gereja GKI Maranatha Polimak I, Kelurahan Ardipura, Distrik Jayapura Selatan, Kota Jayapura berhasil mengkonfirmasi sejumlah tokoh penting dalam kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) terkait penembakan para pekerja di Nduga.

“Komnas HAM lakukan cek kepada beberapa pimpinan OPM, dan mereka sampaikan bahwa itu bukan aksi mereka (OPM, Red) karena Organisasi Papua Merdeka tidak pernah memberi perintah kepada anggotanya untuk melakukan pembunuhan secara sadis seperti itu,” katanya pula.

Para petinggi OPM itu, kata dia, menolak jika hal itu diklaim sebagai bentuk perjuangan karena aksi di Nduga merupakan tindakan kriminal dan tidak mewakili OPM. “Dengan tegas mereka (OPM, Red) mengaku itu bukan aksi mereka, itu kriminal,” katanya lagi.

Yang berikut, lanjut Frits, hal yang harus diingat adalah seluruh gerakan pembebasan apa pun namanya itu, baik tindakam kekerasan, kriminal, dan membunuh sudah pasti tidak akan meraih atau mendapatkan simpati dunia.

“Ini menjadi penting dan tindakan balas dendam hanya melahirkan dendam baru, persoalan baru dan tidak bisa selesaikan masalah. Saya pikir semua orang, kalau anda berdalil, siapa yang pegang senjata atau mereka dapat amunisi dari mana. Itu hanya menyesatkan,” katanya.

Dalam catatan Komnas HAM, kelompok sipil bersenjata tersebut pernah melakukan pencurian, pembunuhan dan perampasan senjata, bahkan jika ingat beberapa tahun lalu ada ada pembongkaran gudang senjata dan ada peluru yang dibawa. Belum lagi ada yang barter untuk pembelian amunisi secara ilegal di beberapa tempat yang menunjukkan upaya dari kelompok kriminal.

Lihat juga...