Ekowisata Mangrove Sungai Rindu, Hidupkan Ekonomi Pelosok
Editor: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Ekowisata Mangrove Sungai Rindu yang terletak di pertemuan Sungai Kaloran dan Sungai Gentong, Kampung Sembilangan, Desa Hurip Jaya Babalen, kini menjelma menjadi destinasi wisata baru di utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar).
Terbilang baru, tapi mangrove Sungai Rindu, nama yang disematkan Ikatan Remaja Putra-Putri (IRTRA) setempat mampu menarik wisatawan lokal berkunjung saat liburan. IRTRA, berisikan anak muda kreatif yang sukses mempercantik kawasan Sungai Rindu dengan tujuan memajukan ekonomi kampung mereka.
“Biasanya pengunjung datang menggunakan perahu dari Jembatan Cinta di Paljaya, Kecamatan Tarumajaya melintasi pesisir konservasi mangrove. Mereka akan mampir di Sungai Rindu, untuk menikmati suasana mangrove, berfoto ria. Tentunya akan belanja seperti makanan dan minuman,” papar Kang Mustana (38), anggota BPD Hurip Jaya yang juga pengurus di Sungai Rindu.

Menurutnya, Sungai Rindu merupakan gagasan pemuda-pemudi setempat dengan dibantu warga secara swadaya. Mereka membuat saung sebagai tempat berteduh atau dijadikan sebagai warung tempat berjualan warga sekitar pertengahan tahun 2018 lalu. “Bak gayung bersambut, pengunjung kian banyak mampir terutama kalangan wisatawan,” tandas Kang Mus, Minggu (30/12/2018).
Kawasan Sungai Rindu, memiliki akses terdekat dari Jembatan Cinta. Untuk itu selaku pengurus Sungai Rindu, Kang Mus mengaku berinisiatif untuk menjalin kerjasama dengan pemilik perahu yang biasa membawa wisatawan berkeliling di kawasan konservasi mangrove pesisir Bekasi untuk mampir di sungai.