Ekonomi Keuangan Syariah, Arus Baru Pengembangan Ekonomi Indonesia

Selain itu, juga telah diluncurkan strategi pengembangan ekonomi syariah yang terdiri atas tiga pilar, yakni pemberdayaan ekonomi syariah, pendalaman pasar keuangan syariah, serta penguatan riset, edukasi ekonomi dan keuangan syariah.

“Sejak awal penyelenggaraan ISEF hingga yang ke-5 ini kita rancang untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi syariah,” ujarnya.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menekankan pentingnya sektor riil dalam mendukung pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Pertumbuhan ekonomi syariah saat ini cukup pesat, bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.

“Pembiayaan syariah cepat sekali berkembang tapi kemudian mendekati lima persen dia tiba-tiba agak tersendat. Saya pikir itu adalah suatu indikasi kendalanya bukan di pembiayaan itu sendiri, karena perbankan kita untuk terus membuka dan mengembangkan pembiayaan syariah. Yang jsutru lebih lambat berkembangnya adalah sektor riilnya syariah itu sendiri,” ujar dia.

Menurut data yang dikemukakan BI, pangsa pasar keuangan syariah saat ini sebesar delapan persen dari pangsa pasar keuangan nasional. Angka itu meningkat dibanding empat tahun lalu, ketika pasar keuangan syariah terjebak stagnan di lima persen.

Hingga 2023, BI menargetkan pangsa pasar keuangan syariah bisa mencapai 20 persen.

ISEF 2018 meliputi dua kegiatan utama yaitu pertama, Forum Ekonomi Syariah yang membahas pengembangan konsep dan model penerapan kebijakan ekonomi keuangan syariah dan melibatkan pakar keuangan syariah.

Kedua, Sharia Fair yang diarahkan untuk mendukung pencapaian rantai pasokan halal, terutama dalam hal pertanian terintegrasi, industri pengolahan makanan halal, fesyen, energi terbarukan, dan wisata halal. (Ant)

Lihat juga...