Banjir di Lampung Selatan Sebabkan Petani Rugi Besar
Editor: Koko Triarko
LAMPUNG – Banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah Lampung Selatan, sejak Jumat (30/11) hingga Sabtu (1/12), menyebabkan kerusakan di sejumlah wilayah. Kerusakan infrastruktur jalan, jembatan, lahan pertanian serta rumah warga terjadi di wilayah Kecamatan Katibung, Sidomulyo, Kalianda dan Penengahan.
Husni, salah satu petani di Desa Pasuruan, Kecamatan Penengahan, mengaku mengalami kerugian jutaan rupiah akibat banjir tersebut. Kerugian itu merupakan estimasi dari bibit yang hanyut terbawa banjir serta lahan yang sudah diolah.
Menurutnya, lahan sawah yang memasuki tahap pengolahan dihantam banjir. Imbasnya, tanah halus yang sudah diratakan dengan traktor, hilang, sehingga ia terpaksa melakukan pengolahan lahan ulang. Benih padi yang ditanam juga sebagian tercabut dan terendam lumpur, sehingga dipastikan harus melakukan penebaran benih baru.
Tergerusnya lahan sawah akibat banjir dampak hujan deras yang melanda itu, juga membawa material sampah, yang didominasi plastik yang dibuang sembarangan di selokan dan terbawa arus sungai. Beberapa di antara sampah tersebut bahkan merupakan pecahan kaca yang membahayakan, saat berada di area persawahan.
Ia pun terpaksa harus melakukan pembersihan sampah plastik yang menumpuk di petak sawah.
“Sesuai rencana, seharusnya masa tanam akan dilakukan pertengahan Desember, tetapi lahan rusak harus dibajak ulang, ditambah benih yang rusak sebagian hanyut terpaksa harus menebar benih ulang,” terang Husni, Minggu (2/12/2018).
Husni juga menyebut, terjangan banjir bertepatan dengan lahan yang sudah dibajak dengan traktor, membuat tanah terkelupas. Namun, bagi petani yang masih belum membajak sawah, tanah sawahnya masih terselamatkan.