JAKARTA — Pemerintah menetapkan hasil penjualan Sukuk Negara Tabungan (ST) seri ST-002 sebesar Rp4,94 triliun yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi sebagian pembiayaan APBN 2018.
Dalam keterangan pers Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan yang diterima di Jakarta, Selasa (27/11/2018), menyebutkan penjualan ST-002 ini menjangkau 16.477 investor, dengan sebanyak 11.591 merupakan investor baru.
ST-002 merupakan seri ST pertama yang penjualannya dilakukan secara online (e-SBN) bekerja sama dengan 11 mitra distribusi yaitu enam bank umum, satu perusahaan efek, dua perusahaan efek khusus dan dua perusahaan teknologi finansial.
Total pembelian ST-002 ini mengalami kelebihan permintaan (oversubscribe) sekitar 2,9 kali dari target awal yang disampaikan oleh seluruh mitra distribusi yaitu sebesar Rp1,71 triliun.
Jumlah investor terbesar dari sukuk negara tabungan ini adalah yang melakukan pembelian pada kisaran Rp1 juta-Rp100 juta yaitu mencapai 59,55 persen, meski rata-rata volume pembelian per investor tercatat mencapai Rp300,13 juta.
Berdasarkan usia, jumlah investor dari generasi milenial yang lahir pada rentang 1980-2000, mendominasi porsi pembelian yaitu mencapai 7.350 investor atau 44,61 persen dari total jumlah investor.
Namun dari sisi volume pembelian, kelompok “baby boomers” yang lahir pada rentang 1946-1964, mendominasi pembelian sukuk negara tabungan ini yaitu mencapai 45,44 persen dari volume pembelian atau Rp2,25 triliun.
Jumlah investor terbesar berdasarkan kelompok pekerjaan adalah pegawai swasta sebesar 36,49 persen, diikuti kelompok wiraswasta sebanyak 18,72 persen dan PNS/TNI/Polri sebesar 11,71 persen.