Kontribusi PAD Panca Karya, BUMD Pemprov Maluku, Masih Nihil

AMBON  – Kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Perusahaan Daerah (PD) Panca Karya yang merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) Pemprov Maluku untuk tahun 2018, masih nihil.

“Sekarang masih nol. Karena laporan keuangan belum selesai, jadi belum bisa dibayarkan dan waktu saya masuk BUMD ini sebulan lalu, posisinya juga masih minus,” kata Direktur PD Panca Karya, Anthon Sihaloho di Ambon, Jumat.

Laporan PAD tahun 2015 yang disetorkan PD Panca Karya sebesar Rp1,6 miliar lebih, tahun 2016 Rp285 juta, dan tahun 2017 Rp446 juta.

Menurut dia, laporan produksi usaha kehutanan tahun 2015 hingga 2016 trennya menurun, kemudian tahun 2018 ada peningkatan dan target produksinya 76 ribu meter kubik, sementara realisasinya baru mencapai 35 ribu meter kubik.

Kemudian untuk usaha pelayaran, ada enam kapal motor penyeberangan feri di antaranya KMP Teluk Ambon trennya menurun. Pada tahun 2015 realisasinya hanya 10.000-an penumpang, tahun 2016 3.000-an penumpang, tahun 2017 600 penumpang, dan tahun ini untuk posisi September 538 penumpag.

KMP Tanjung Kuako yang melayari rute Hunimua-Waipirit 2015 ada 1.500, 2016 naik 2.000, 2017 1.700 dan posisi September 2018 79 penumpang karena harus doking dan sekarang baru mulai pengecatan.

“Dari enam kapal feri yang ada, awalnya hanya satu yang jalan dan sekarang sudah empat kapal feri dioperasikan, tersisa KMP Tanjung Kuako dan KMP Bada Leon yang belum jalan karena keterbatasan anggaran,” ujar Anthon.

Jadi target pendapatan pada September 2018 untuk pengoperasian KMP Teluk Ambon Rp4 miliar dan realisasi baru Rp2 miliar, Tanjung Kuako Rp11 miliar tetapi baru realisasi Rp3 miliar karena masuk dok, KMP Bada Leon baru terealisasi Rp623 juta dari target Rp5,6 miliar jadi diharapkan minggu kedua baru jalan.

Lihat juga...