Kepala Bappenas Ajak Wujudkan Visi Indonesia 2045

Pemerintah juga menaruh perhatian terhadap isu kelangkaan air di Jawa-Bali-Nusa Tenggara. Untuk memastikan ketahanan air, Pemerintah melakukan rehabilitasi hutan dan lahan di sepanjang daerah aliran sungai (DAS) prioritas, mengembangkan teknologi pengolahan dan peningkatan kualitas air yang murah dan ramah lingkungan, serta kampanye Simpan, Jaga, dan Hemat Air.

Untuk memastikan ketahanan pangan, pemerintah memotong rantai distribusi pasar, meningkatkan nilai tukar petani (NTP), meningkatkan kualitas SDM pertanian, serta menjalankan pertanian berbasis lahan alternatif, sehingga produktvitas petani pada 2045 meningkat 4,3 kali lipat dibandingkan 2015.

Pemerintah juga meningkatkan peran energi baru dan terbarukan (EBT) sebagai modal pembangunan nasional. Komitmen Indonesia terhadap ekonomi hijau ditandai dengan ditandatangani penurunan emisi 41 persen dari “baseline“.

“Untuk memenuhi kebutuhan energi ke depan, kita harus memperhatikan dampak terhadap lingkungan hidup. Pada 2050, peran EBT akan ditingkatkan menjadi 31 persen, dengan target 39 persen bioenergi, 21 persen air, 18 persen geotermal, 9 persen surya, dan 13 persen lainnya,” kata Bambang.

Pilar ketiga yaitu pemerataan pembangunan, dengan percepatan pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan, pemerataan wilayah, dan pembangunan infrastruktur yang merata dan terintegrasi.

Pemerintah memperhatikan pertumbuhan ekonomi yang merata di keseluruhan desil pendapatan, sehingga tingkat kemiskinan Indonesia pada 2045 menuju nol atau 0,02 persen, dengan kemiskinan ekstrim bernilai nol pada 2040. Kesenjangan pendapatan juga turun ke tingkat ideal pada 2035 dan tetap berada pada tingkat yang aman sampai 2045.

Lihat juga...