Kementan Kembangkan Komoditas Pertanian Lokal Papua Barat-Papua
Pengembangan komoditas hortikultura dilakukan di Kabupaten Biak Numfor, Merauke, Kerrom, Lanny Jaya, Nabire, Tambraw dan Sorong. Selama 2014-2018, Kementan juga telah mengintensifkan dan menambah luasan dari 235 ha menjadi 1.283 ha.
Kuntoro menambahkan pengembangan komoditas perkebunan pada periode tahun 2014-2018 dilaksanakan dengan rata-rata alokasi anggaran sebesar Rp9,25 miliar dan rata-rata fisik volume seluas 1.420 ha. Kinerja serapan pembangunan perkebunan di provinsi Papua mencapai rata-rata 83,75 persen per tahun.
Lebih lanjut Kuntoro mengatakan kegiatan KRPL diharapkan dapat mendorong kegiatan percepatan penganekaragaman dan konsumsi pangan serta memperkuat ketahanan pangan masyarakat. Kegiatan ini dilakukan melalui pembangunan kebun bibit, demplot, dan kebun sekolah.
“Kegiatan KRPL pun mengutamakan sumber daya lokal disertai dengan pemanfaatan pengetahuan lokal (red.local wisdom) dengan pembiayaan per kelompok sebesar Rp50 juta,” kata dia.
Pada 2018, Kementan telah mengalokasikan anggaran kegiatan KRPL sebanyak Rp115 miliar untuk 2.300 kelompok yang tersebar di 33 provinsi. Untuk Papua dan Papua Barat, total alokasi anggaran kegiatan ini sebesar Rp8,65 miliar, termasuk untuk Papua sebesar Rp5,2 miliar untuk 16 kabupaten dengan 104 kelompok.
Kegiatan yang dilakukan dalam mendukung pengembangan SDM ialah melalui Sekolah Lapang (SL) sebanyak 10 Unit di Papua dan 3 Unit di Papua Barat. Sekolah lapang dilakukan sebagai media pembelajaran bersama antara penyuluh dan petani.
Selain melalui SL, kegiatan pengembangan SDM ialah melalui adaptasi teknologi masing-masing 2 unit sebagai media transfer teknologi yang berbasis lokal. (Ant)