Gubernur Koster Bersiap Kembangkan Pengobatan Tradisional
Editor: Mahadeva WS
DENPASAR – Dalam hal pengobatan tradisional, Bali memiliki kekayaan intelektual berupa lontar, sastra dan warisan leluhur lainnya, yang harus dilindungi dan dilestarikan.
Gubernur Bali, Wayan Koster, mengatakan, pengobatan komplementer dan alternatif, adalah salah satu pilihan pengobatan, yang sudah terbukti dan bisa menjadi pilihan masyarakat. Warisan leluhur berupa Usada Bali, perlu diberdayakan menjadi satu ekonomi, yang bermanfaat untuk masyarakat.
“Saya berkeinginan untuk mengembangkan industri herbal. Pertaniannya mendukung karena kita memiliki tanam-tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional,” kata Koster, Jumat (2/11/2018).
Sebagai langkah, Koster akan mengembangkan kawasan tanaman usada di Kabupaten Bangli pada 2019. Selain mengembangkan dan melestarikan tanaman usada, Gubernur Koster berencana membangun museum lontar usada, kemudian mengembangkan lembaga pendidikan tenaga kesehatan tradisional usada, dan tempat praktek yang terstandarkan.
Tim Ahli Pembangunan Provinsi Bali, yang juga ahli toksikologi, Dr.rer.nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta. M.Si, Apt, mengatakan, Usada Bali adalah warisan leluhur, yang berasal dari Ayur Weda dan pengobatan Cina. Dengan potensi yang dimiliki, sudah banyak pihak berminat untuk mengembangkan pengobatan tradisional Bali tersebut. “Sayal menilai, sudah seharusnya Bali memanfaatkan potensi ini untuk kepentingan masyarakat Bali sendiri,” tandasnya.
Untuk pendidikan tenaga kesehatan, Rektor UNHI, Dr.Drh Made Darmiyasa, mengatakan, pihaknya sudah siap menyelenggarakannya. “Tenaga kesehatan ini akan dibuatkan asosiasi, dengan dibuatkan lembaga pendidikan kompetensinya, dibangun, distandarisasi dan diregistrasi, sehingga tidak terjadi malpraktek,” pungkas Koster.