DPRD Gorontalo Minta Kuota Elpiji Bersubsidi Ditambah
GORONTALO – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo, mengatakan, kuota elpiji bersubsidi di daerah itu perlu ditambah, agar keperluan masyarakat terhadap bahan bakar gas (BBG) terpenuhi.
“Data pemerintah daerah bidang perekonomian dan sumber saya alam, kuota elpiji bersubsidi untuk tabung ukuran 3 kilo gram, mencapai 2.616 metrik ton di tahun 2018 ini, untuk 11 kecamatan,” ujar anggota DPRD Gorontalo Utara, Husain Adam Pateda, di Gorontalo, Kamis.
Menurutnya, pemerintah daerah perlu mengajukan penambahan kuota ke pihak Pertamina, agar keperluan berdasarkan kebutuhan riil di daerah ini dapat terpenuhi.
Hal itu dinilai mendesak, agar kelangkaan tidak terjadi mengingat kuota gas elpiji ukuran tabung 3 kilo gram, saat ini tidak hanya dimanfaatkan untuk keperluan konvensional rumah tangga sasaran.
Namun program konversi BBG di sektor perikanan tangkap serta pemanfaatan pompa air bermesin BBG juga diperlukan.
Nelayan dan petani pun ikut menggunakan elpiji 3 kilo gram, maka keperluan itu tidak boleh saling mengganggu.
“Artinya, nelayan dan petani jangan sampai membeli gas 3 kilo gram di pangkalan yang disiapkan untuk keperluan rumah tangga sasaran,” ujarnya.
DPRD pun, kata dia, mendorong instansi teknis masing-masing yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan serta Dinas Pertanian, segera mengajukan pendirian pangkalan untuk keperluan masing-masing.
Khusus pangkalan elpiji untuk nelayan tidak boleh ditunda-tunda, sebab stok untuk mereka diperlukan setiap saat untuk kelancaran aktivitas melaut.
“Minimal 1 pangkalan per kecamatan, mengingat bantuan konversi BBG untuk perahu mesin milik nelayan merata di 11 kecamatan meskipun kuota tahun ini hanya 800 unit,” ujarnya. (Ant)