Di Jember, Pak Harto Meramal Pulau Jawa
OLEH MAHPUDI
Catatan Redaksi:
Dalam catatan Incognito Pak Harto seri ke-33 yang kami turunkan ini, redaksi Cendana News selain menurunkan sejumlah tulisan dan liputan berbagai acara, juga menampilkan berbagai aktivitas.
Salah satunya, catatan ekspedisi Incognito Pak Harto tahun 2012. Ekspedisi yang dilakukan oleh sebuah tim dari YHK terdiri dari Mahpudi (penulis), Bakarudin (jurnalis), Lutfi (filatelis), Gunawan (kurator museum), serta salah satu saksi sejarah peristiwa itu, yaitu Subianto (teknisi kendaraan pada saat incognito dilaksanakan).
Meski sudah cukup lampau ekspedisi itu dilakukan, dan hasilnya pun sudah diterbitkan dalam buku berjudul Incognito Pak Harto –Perjalanan Diam-diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya (2013) dan Incognito – The President Impromptu Visit (2013) , namun hemat kami, catatan ekspedisi yang ditulis oleh Mahpudi dalam beberapa bagian ini, tetap menarik untuk disimak.
Sebab, seperti disimpulkan oleh penulisnya, peristiwa blusukan ala Pak Harto yang terjadi pada tahun 1970 ini, sangat patut dijadikan salah satu tonggak sejarah nasional Indonesia.
Selamat Membaca.
Setelah selesai bersilaturahim ke berbagai ulama di Jombang, Jawa Timur, Pak Harto melanjutkan perjalanan ke Jember. Dan sebagai Tim Ekpedisi Napak Tilas Incognito Pak Harto, kami pun meniti tujuan ke Jember, mengunjungi rumah Pak Kasman, Tetua Desa Balung, Jember, seorang sesepuh desa yang saat itu dikunjungi Pak Harto.
Ketika kami sampai di lokasi Balung, ternyata, Pak Kasman sebagai saksi utama kedatangan Pak Harto, telah wafat. Yang bisa kami temui hanyalah Bu Supinah dan anaknya. Mereka menyambut kami dengan hangat dan mengobrol panjang. Namun, perhatian kami semua justru tersita oleh sosok seorang pemuda yang merupakan anak dari Pak Kasman.