Cumi-cumi Woku Tinta, Kuliner Khas Pesisir Pantai Lamsel

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Salah satu makanan khas pesisir pantai Lampung Selatan (Lamsel) yang kaya akan hasil laut di antaranya cumi-cumi woku tinta.

Lena (50), salah satu warga Bakauheni asal Bone Sulawesi Selatan menyebut, makanan hasil laut tersebut kerap diolah menjadi berbagai kuliner khas. Sebagai makanan khas Sulawesi Utara salah satu makanan yang kerap dibuat adalah cumi cumi woku tinta. Karena kerap dimasak menggunakan belanga, kuliner tersebut juga disebut cumi-cumi woku belanga.

Lena menyebut, masakan cumi-cumi woku belanga merupakan salah satu masakan yang dimasak menggunakan belanga. Asal usul kuliner tersebut diakuinya berasal dari daun woka atau woku yang merupakan daun lontar. Kerap digunakan sebagai pembungkus nasi.

Lena menyiapkan bumbu dan bahan pembuatan kuliner cumi-cumi woku tinta – Foto Henk Widi

Namun seiring perkembangan zaman daun lontar yang jarang ditemukan tidak digunakan lagi dan dimasak menggunakan wajan sebagai pengganti belanga.

Ciri khas warna hitam dari tinta cumi-cumi membedakan kuliner ini dengan kuliner khas laut lainnya.

Proses pembuatan cumi cumi woku, diakui Lena, menggunakan bahan baku cumi-cumi segar tangkapan nelayan yang sedang melimpah. Harga cumi-cumi di tempat pelelangan ikan disebut Lena dibeli seharga Rp30.000 per kilogram. Meski di pasar bisa dijual hingga Rp40.000.

Selain bahan baku cumi segar, beberapa bumbu dapur yang disediakan di antaranya daun kemangi, daun jeruk, daun pandan, kunyit ,serai, daun bawang, cabai rawit, jahe dan bawang putih.

“Proses memasaknya menggunakan belanga atau kuali, namun bisa juga menggunakan wajan untuk penumisan bumbu dan bahan cumi hingga matang,” terang Lena, salah satu warga keturunan Sulawesi saat ditemui Cendana News di Bakauheni, Sabtu (10/11/2018).

Lihat juga...