Sinergitas Tiga Daerah di Malang Raya Perlu Ditingkatkan

Editor: Koko Triarko

MALANG – Sinergitas tiga pemerintah daerah di wilayah Malang Raya (Kabupaten Malang, Kota Malang, Kota Batu), diharapkan bisa terus ditingkatkan, dalam upaya pengembangan sektor pariwisata di Jawa Timur.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Malang, Taufik Saleh, saat mengahadiri Forum Ekonomi Malang Raya bertajuk ‘Malang Raya Tourism Now and Later’.
Selama ini, Bank Indonesia (BI) sangat mendukung upaya-upaya untuk bisa mendorong dan membangun perekonomian, termasuk dalam hal pariwisata.
“Kami punya visi untuk bisa berkontribusi nyata terhadap perekonomian, dan kami siap bergandeng tangan dengan berbagai pihak,  dari kelembagaan, pemerintahan maupun asosiasi yang punya harapan untuk membangun ekonomi Indonesia menjadi lebih baik,” ujarnya di Ijen Suit, Selasa (16/10/2018).
Dikatakan Taufik, Malang Raya yang mengangkat pariwisata, merupakan sebuah awal yang bagus, karena pariwisata lambat laun akan membawa sektor ekonomi yang lainnya untuk bisa tumbuh bersama. Menurutnya, ketiga Pemda yang berada di wilayah Malang Raya, memiliki potensi wisata masing-masing. Kabupaten Malang dengan wisata alamnya, Kota Malang dengan wisata heritage dan Kota Batu dengan wisata buatannya.
“Ketiga potensi wisata tersebut jika mampu dikembangkan secara bersamaan, pada gilirannya juga akan menyentuh Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Jadi, bukan masalah destinasi wisata semata, tetapi hal-hal yang nanti bisa dikembangkan termasuk produk-produk UMKM, yang nantinya bisa dibawa oleh para wisatawan,” ujarnya.
Untuk itu, BI akan mendukung dan melakukan sinergi dengan Malang Raya dalam pengembangan pariwisata, termasuk di dalamnya UMKM.
Hal tersebut diamini Wali Kota Malang, Sutiaji. Menurutnya, selama ini kerja sama di antara tiga daerah sudah berjalan dengan baik, terutama dalam hal pengembangan pariwisata.
“Beberapa waktu lalu, kami sudah memulainya dengan melakukan penandatanganan MoU dengan tiga kepala daerah, terkait pengembangan pariwisata, termasuk yang berkaitan dengan infrastruktur,” akunya.
Nnatinya, kaya Sutiaji, tidak ada lagi branding Kabupaten Malang, Kota Malang, atau Kota Batu. Tapi semua brandingnya Malang. Melalui kerja sama ini, diharapakan nantinya bisa menjadi kekuatan di Malang Raya, bukan justru menjadi pesaing.
“Semoga kerja sama ini bisa menjadi tindakan yang nyata, bukan hanya sekedar seremonial saja. Nanti setiap tiga bulan sekali, akan saya cek lagi apa-apa saja yang bisa dikerjasa makan terkait hal tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut, Ketua Ikatan Sarajana Ekonomi (ISEI) Malang, Prof. Candra Fajri Ananda, menyambut baik ide penyatuan sektor pariwisata dari tiga daerah tersebut.
Ia berharap, langkah tersebut juga bisa segera diikuti pelaku wisata di Malang Raya, sehingga bisa saling bekerja sama antardaerah. “Jadi, jangan ada perbedaan antara wilayah yang justru akan merugikan masyarakat Malang sendiri,” ucapnya.
ISEI  mendorong bisnis dengan nilai-nilai keagamaan dan mendorong pariwisata yang berbasis masyarakat, sehingga ke depan pariwisata tidak hanya masif investasi yang dimiliki satu-dua orang saja. “Tapi, kami menginginkan pariwisata bisa dimiliki banyak orang,” pungkasnya.
Lihat juga...