Setiap Tiga Detik, Muncul Kasus Baru Alzheimer

Editor: Mahadeva WS

Dokter spesialis kejiwaan dan konsultan kesehatan jiwa usia lanjut, dr. Yuniar, Sp.KJ. Foto: Agus Nurchaliq

MALANG – Dokter spesialis kejiwaan dan konsultan kesehatan jiwa usia lanjut Rumah Sakit Jiwa Radjiman Widyodiningrat (RSJRW) Lawang, dr. Yuniar, Sp.KJ, mengatakan, jumlah penderita penyakit demensia alzheimer terus meningkat.

Berdasarkan riset yang dilakukan, setiap tiga detik muncul kasus baru demensian Alzheimer. “Dari hasil riset menyebutkan, setiap tiga detik, muncul kasus baru yang terdiaknosis demensia Alzheimer,” ujarnya, Jumat (5/10/2018).

Alzheimer merupakan penyakit yang mampu merusak sel-sel otak. Penyakit tersebut memicu terjadinya penumpikan protein tertentu seperti tau protein dan amyloid, yang akan menyebabkan demensian (pikun). Jika selama ini masyarakat berfikir pikun hanya sekedar lupa. Maka sebenarnya, pikun lebih komplek dari perkiraan tersebut. Kalau orang lupa, ketika diberitahu langsung ingat, tapi kalau orang pikun, Dia tetap akan lupa, dan kemudian tidak bisa mengkompensasi sehingga mengganggu fungsi.

“Contoh paling gampang adalah misalnya seseorang habis makan, kemudian dia bilang belum makan. Tapi ketika diingatkan dia tetap bilang belum makan. Jadi dia tidak tahu bahwa dia lupa dan kemudian kalau diingatkan juga susah sampai mengganggu fungsi dan mengganggu hubungan dia dengan orang lain,” terangnya.

Penderita demensia alzheimer biasanya mengalami penurunan daya ingat jangka pendek. Jadi mungkin penderita akan tetap ingat kejadian di masa lalu seperti sekolahnya dimana, nama gurunya siapa. Tapi sesuatu yang barusan terjadi, justru tidak bisa diingat. Alzheimer bisa disebabkan karena faktor keturunan, dan ada juga hubungannya dengan down sindrome. “Jadi pada penderita down sindrome, biasanya di keluarganya ada yang punya penyakit alzheimer,” ucapnya.

Lihat juga...