Sawit Indonesia Tembus Pasar Norwegia

LONDON  – Dubes Indonesia di Oslo, Todung Mulya Lubis, menyampaikan gambaran dan kontribusi industri sawit lestari pada upaya pencapaian target sustainable development goals (SDGs) di Indonesia kepada pengusaha Norwegia yang tergabung dalam the Confederation of Norwegian Enteprise (NHO).

“Minyak sawit merupakan salah satu industri strategis yang dapat mendorong pencapaian target SDGs di Indonesia,” ujar Todung Mulya Lubis saat menyampaikan paparan dalam seminar bertema “Bevare Regnskogen (To Preserve Rainforest)” bertempat di Kantor Pusat NHO, Oslo, Rabu.

Hadir dalam seminar tersebut Managing Director of Sustainability & Strategic Stakeholder Engagement Golden Agri Resource (GAR), Agus Purnomo, Pelaksana Fungsi Politik KBRI Oslo, Nilton A.D.R Amaral.

Seminar yang dibuka Deputi Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Atle Hamar menghadirkan beragam narasumber dari RSPO, EPOA, UNDP, Rainforest Foundation Norway dan WWF serta perusahaan multinasional ST1 dan Neste.

Seminar ini diikuti peserta yang berasal dari kalangan parlemen, pemerintah, LSM dan bisnis Norwegia.

Dalam kesempatan tersebut, Todung Mulya Lubis juga menyampaikan industri sawit sangat esensial bagi perekonomian dan kesejahteraan penduduk Indonesia sehingga pemerintah berkomitmen mengelola industri kelapa sawit secara berkelanjutan dengan mengedepankan pelestarian lingkungan untuk generasi mendatang.

Sementara Agus Purnomo dalam presentasinya memandang industri kelapa sawit perlu dilakukan secara menyeluruh dan tidak tebang pilih untuk industri-industri minyak berbahan dasar sayuran.

Fokus dari perdebatan sekarang ini seharusnya adalah mencari jalan untuk menjadikan industri kelapa sawit berkelanjutan dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Sebagaimana yang kini diterapkan GAR sebagai salah satu produsen sawit terbesar di Indonesia, ujar Agus.

Lihat juga...