Sampah Dua Puluh Lima Ton, Galang Donasi Sulteng

Editor: Satmoko Budi Santoso

Selain berasal dari rumah, sebagian sampah berasal dari aksi menyisir sekitar jalan sekolah. Relawan mendatangi SDN 2 Pasuruan pada Selasa (16/10) yang sudah mengumpulkan sampah layak jual berbagai jenis.

Hingga sepekan penggalangan donasi, tim Pempas Serempak berhasil mengumpulkan sampah dari donasi sebanyak 25 ton. Sampah tersebut selanjutnya dikumpulkan di posko penggalangan donasi dan dibeli oleh pengepul sampah atau rongsok dengan harga bervariasi.

Jenis sampah plastik berupa botol air mineral tersebut dijual dengan harga Rp2.000 dan sampah kertas kardus dijual seharga Rp1.300 per kilogram.

Berdasarkan data sementara dari hasil penjualan sampah layak jual, donasi dari siswa SMA dan sejumlah warga di desa Pasuruan, dari wilayah lain terkumpul senilai Rp20 juta. Donasi tersebut belum termasuk pakaian layak pakai yang juga diberikan oleh masyarakat di posko Pempas Serentak.

Selanjutnya bantuan tersebut akan dikumpulkan dengan sejumlah organisasi serta instansi yang akan membawa bantuan ke lokasi bencana.

“Penggalangan dana masih akan kami lakukan puncaknya pada malam konser amal Peduli Palu, Sigi dan Donggala serta bazar UKM yang dananya akan disumbangkan,” beber Maestro Aristoteles.

Kepala Sekolah SDN 2 Pasuruan, Ahmad Barid, menyebut, sebanyak 370 siswa dengan jumlah 12 kelas sudah mengumpulkan sampah layak jual, baju layak pakai. Para siswa yang sudah membawa sampah layak jual, selanjutnya mengumpulkan pada kendaraan bak terbuka yang dibawa para relawan. Kepedulian siswa untuk korban bencana gempa dan tsunami disebut Ahmad Barid sekaligus upaya pihak sekolah menggugah empati para siswa sejak dini.

Lihat juga...