Sampah Dua Puluh Lima Ton, Galang Donasi Sulteng

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Aksi penggalangan donasi untuk korban bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah masih terus dilakukan oleh pemuda Pasuruan Serentak (Pempas Serentak).

Penggalangan donasi yang dilakukan oleh para relawan Pempas Serentak dengan mengumpulkan sampah bernilai jual, pakaian layak pakai. Maestro Aristoteles, salah satu relawan Pempas Serentak menyebut, penggalangan donasi sudah dilakukan sejak sepekan terakhir.

Penggalangan donasi dengan menggunakan sampah dilakukan oleh sejumlah sekolah tingkat dasar. Sejumlah sekolah tingkat SMP memberikan bantuan berupa pakaian layak pakai dan siswa SMA mengumpulkan donasi berupa uang tunai.

Proses penimbangan sampah yang akan dijual ke pengepul sampah dan hasil penjualan di kirim ke korban bencana gempa dan tsunami Sulteng [Foto: Henk Widi]
Penggalangan donasi berupa sampah layak jual disebut Maestro Aristoteles bertujuan menggugah kesadaran siswa untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan. Sebab selama ini sampah kerap dibuang sembarangan dan bisa dijadikan bernilai uang untuk disumbangkan.

“Donasi yang kami kumpulkan sedikit berbeda dengan mengajak siswa mengumpulkan barang bekas bernilai jual. Jadi memiliki tujuan ganda menjaga kebersihan lingkungan sekaligus berdonasi,” terang Maestro Aristoteles, salah satu relawan Pempas Serentak saat dikonfirmasi Cendana News, Selasa (16/10/2018).

Bersama sejumlah relawan, ia menyebut, sudah mengumpulkan donasi dari sejumlah SD melibatkan dewan guru. Penggalangan dana tersebut diakui Maestro Aristoteles sudah diberitahukan kepada siswa sehari sebelumnya sehingga siswa bisa mengumpulkan sampah plastik dan botol air mineral.

Lihat juga...