Rumah Terbalik, Cara Kreatif Korban Gempa Lombok Gaet Wisatawan
Editor: Satmoko Budi Santoso
“Tak sekadar sebagai objek wisata, rumah terbalik juga akan menampilkan sejumlah unsur yang berkaitan dengan peristiwa gempa. Hal ini dimaksudkan sebagai pengingat dan juga mitigasi bencana ke depan bagi masyarakat sekitar dan juga wisatawan,” katanya.
Dengan keberadaan rumah terbalik, warga sekitar juga bisa merasakan dampak ekonomi dengan kehadiran pengunjung, dengan berjualan makanan dan minuman, serta kerajinan tangan yang kalau bisa ada ciri khas tentang bencana gempa Lombok.
Saat peresmian nanti, dirinya berencana mengundang komunitas pendaki di Gunung Rinjani. Ia juga merencanakan adanya penggalangan dana untuk korban gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng).
Andi, seorang kepala tukang bangunan mengaku kaget, saat diminta Sukarno membangun rumah dengan model terbalik. Namun, Andi menyetujui permintaan tersebut.
“Kita kan sering bawa tamu ke Rinjani, namun kini Rinjani ditutup. Katanya sampai dua tahun, jadi kenapa kita tidak mulai menciptakan objek wisata baru,” kata Andi.
Andi berharap langkah inovatif Sukarno diikuti masyarakat korban gempa lain di NTB, khususnya di Pulau Lombok.