Libatkan Tunarungu, Sri Produksi Suvenir dari Perca Batik
Editor: Satmoko Budi Santoso
BEKASI – Memanfaatkan limbah dan sampah kain perca batik, Sri Sunarni, setidaknya ikut memberdayakan 12 orang tunarungu untuk berkreativitas menciptakan aneka kerajinan bernilai jual.
Di tangan Sri, limbah itu menjelma menjadi pundi ekonomi sebagai penghasilan tambahan dengan memproduksi aneka suvenir, seperti dompet, tas, kalung, bros dan giwang dari perca kain batik.
“Kreativitas seperti suvenir dari bahan perca batik, diproduksi dengan melibatkan 12 orang tunarungu,” ujar Sri Sunarni kepada Cendana News, saat ditemui di kawasan Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa (16/10/2018).
Dikatakan, salah satu limbah yang banyak dipakai adalah potongan kain atau perca batik, baik dari sentra batik miliknya sendiri maupun industri rumahan yang dimanfaatkan untuk bahan baku pembuatan aneka suvenir.
“Kami juga punya sablon, jadi bahan sisa sablon dimanfaatkan. Alhamdulillah, bisa memberi penghasilan. Tentunya membantu pekerja yang semuanya dari tunarungu,” papar pemilik industri Batik Sri, salah satu batik khas Kota Patriot ini.
Membuat kerajinan tangan menggunakan perca batik itu, diakui Sri, ide awal karena sering berangkat keluar daerah mengikuti pameran batik atau seminar tentang UKM. Disamping itu, dia juga melihat, banyaknya limbah perca sisa dari pesanan batik atau produksi untuk galeri di tempat workshop miliknya. Hingga dia berpikir keras agar limbah itu bisa dimanfaatkan.
Berbagai kerajinan tangan dibuat di tempat workshop Sri, seperti dompet kecil atau tas dari pita untuk anak, bros dan kalung dari batik yang telah ditambah bandolan seperti gambar semar serta gajah.
“Dari batik semua bermanfaat untuk produk UKM. Untuk harga bervariasi, tergantung jenis dan tingkat keruwetan dalam pembuatan,” papar Sri.