Ratusan Rumah di Petobo Tertimbun Lumpur

Kondisi salah satu pantai di Sulteng yang terimbas tsunami pasca gempa 7,4 SR pada Jumat (28/9/2018) - Foto https://twitter.com/KemensetnegRI/media

Koordinator posko Polda, Ahmar FN mengungkapkan, selain lima orang yang meninggal, ada banyak pasien rujukan dari RS Undata Palu, harus diinapkan di posko itu. Pihak Polda juga telah menyiapkan fasilitas tempat, tenda, distribusi air bersih, penerangan serta kendaraan operasional yang sangat dibutuhkan.

Dilaporkan, suplai makanan ke pengungsi masih sangat kurang. Pengungsi sebagian besar berasal dari Talise, kampung nelayan, kelurahan Tondo. “Umumnya adalah anak-anak kuliahan,” tambahnya.

Posko itu juga membantu warga untuk mendapatkan laporan keluarganya yang masih hilang atau belum ditemukan. Berbagai tim masih terus melakukan langkah evakuasi di semua lokasi terdampak gempa dan tsunami.

Sebelumnya, ketika Presiden Joko Widodo berkunjung ke Palu, Minggu (30/9/2018), meminta jajarannya untuk memprioritaskan evakuasi korban, sebagai langkah pertama penanganan bencana gempa dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah.

Presiden mengemukakan pernyataannya, seusai meninjau langsung sejumlah titik terdampak bencana.  “Yang pertama yang paling penting tadi saya tekankan pada seluruh kementerian, TNI, Polri, juga Pak Gubernur, agar penanganan yang dilakukan pertama adalah yang berkaitan dengan evakuasi,” kata Presiden di Bandara Mutiara Sis Al Jufri.

Terkait proses evakuasi, Presiden Jokowi mengatakan, ada beberapa desa yang masih belum bisa dievakuasi karena keterbatasan alat berat. Menanggapi kondiis tersebut Kementerian PU akan menggerakan alat berat dari Mamuju, Gorontalo, dan Poso untuk membantu proses evakuasi korban. (Ant)

 

Lihat juga...