Ratusan Rumah di Petobo Tertimbun Lumpur
PALU – Ratusan rumah di Kelurahan Petobo, Kota Palu, Sulawesi Tengah, masih tertimbun lumpur hitam hingga Senin (1/10/2018). Rumah tersebut menjadi korban gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) yang mengguncang daerah itu, Jumat (28/9/2018).
Lumpur hitam tersebut berasal dari tanggul kali, yang terletak di bagian timur Kelurahan Petobo di Jalan H.M. Soeharto. Akibat guncangan gempa, tanggul sungai roboh, sehingga lumpur langsung meluncur menghantam rumah-rumah penduduk di Ranjule, Kelurahan Petobo.
Saat kejadian, bertepatan dengan waktu Salat Maghrib, sehingga masyarakat yang beragama Islam sedang berada di masjid untuk beribadah. Sebagian warga yang berada di rumah, tidak dapat berbuat banyak dan memilih untuk melakukan tindakan penyelamatan diri dari terjangan lumpur hitam.
Sebagian warga melarikan diri ke arah barat atau utara dan selatan dari Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan. Namun, hanya segelintir warga yang dapat menyelamatkan diri dari peristiwa tersebut. Lumpur hitam setinggi lima meter memorak-porandakan bangunan di bagian barat dari rumah sakit bersalin, menutup semua akses rumah-rumah warga.
Sampai Senin (1/10/2018) pagi, upaya pencarian korban masih belum dilakukan. Sementara, warga Petobo mengungsi di Desa Ngatabaru, Loru, dan Parovo, Kawatuna. Di lokasi pengungsian mereka saling bertanya tentang keselamatan keluarga.
Sementara itu, sebanyak 1.682 warga Palu mengungsi di Halaman Polda Sulteng. Hingga Senin (1/10/2018), warga masih terus bertahan di lokasi itu. Sementara dilaporkan, kebutuhan logistik di lokasi tersebut terus menipis. Tercatat di posko tersebut, ada lima orang meninggal akibat luka-luka berat yang dialami serta sakit.