Seto Nurdiyantara, optimis timnya bisa menghasilkan poin di Banda Aceh. -Foto: Sodik
BANDA ACEH – PSS Sleman terbang ke Banda Aceh dengan membawa modal positif hasil lawatan ke Tangerang kontra Persita, pada babak 8 besar Liga 2. PSS yang tergabung di Grup B, menuntaskan laga perdana kontra Persita dengan membawa pulang satu poin.
Meski tidak maksimal, namun satu poin cukup berarti, lantaran diraih di luar kandang. Hasil ini pula yang memberi suntikan motivasi bagi skuat asuhan Seto Nurdiyantara, saat melawat ke Stadion H Dimurthala Banda Aceh, homebase Persiraja.
Tapi, tim kebanggaan Slemania dan Brigata Curva Sud (BCS) bukan tanpa masalah. Tim tidak akan diperkuat empat pilar. Bagus Nirwanto, Dave Mustaine, Asyraq Gufron dan Arie Sandy, tidak termasuk dalam 18 pemain yang diboyong ke Tanah Rencong.
Selain itu, PSS juga harus ekstra waspada. Tuan rumah dipastikan membidik poin penuh di depan pendukung sendiri terutama setelah meraih hasil minor pada laga pertama kontra Madura FC.
Pada laga itu, Persiraja mengalami kekalahan, sehingga bukan mustahil Super Elang Jawa bakal dijadikan ‘tumbal’ kebangkitan tuan rumah saat kedua tim bentrok, Kamis besok.
Seto sadar betul dengan posisi sulit skuat asuhannya. Ia mengaku cukup serius memperhitungkan faktor motivasi lebih yang dimiliki tuan rumah.
“Kami concern mengantisipasi itu. Kalau soal teknis dan lainnya, saya pikir tidak jauh berbeda,” ucap Seto.
Seto mengungkapkan, tim pelatih telah menyiapkan skema terbaik yang akan digunakan untuk meredam tuan rumah Persiraja. Termasuk menyiapkan pemain pengganti empat pilar yang harus absen akibat akumulasi kartu dan cedera.
Tim pelatih, lanjut Seto, juga telah melakukan perhitungan matang memperhitungkan rapor lawan saat bermain di kandang sendiri. Dari data yang dimiliki, sektor pertahanan skuat Super Elang Jawa perlu lebih waspada. Sebab, Persiraja memiliki produktivitas gol yang cukup tinggi.
Dari 11 laga kandang di babak penyisihan grup, Persiraja sanggup mencetak 29 gol. Gol-gol tuan rumah banyak dihasilkan dari pergerakan sektor sayap. “Kita waspadai pergerakan pemain sayap mereka, juga pemain tengah dan depan yang tak kalah bagus,” ungkap Seto.
Di sisi lain, lanjut mantan pelatih PSIM Yogyakarta itu, ujung tombak Super Elang Jawa harus bekerja ekstra keras. Benteng pertahanan Persiraja terkenal cukup tangguh di Stadion H Dimurthala. Dari 11 laga kandang, mereka hanya kebobolan 3 gol saja.
“Kami siap all out dan kami tidak datang ke sini untuk mengalah. Kami akan berusaha semaksimal mungkin, agar bisa pulang membawa poin,” tegasnya.