Peneliti Sebut Banyak Peninggalan PD II di Tambrauw

Pemandian Air Panas Kebar Kabupaten Tambrauw [dok. papuabaratprov.go.id]

JAYAPURA — Peneliti dari Balai Arkeologi Papua Sri Chiirulia Sukandar mengatakan di sejumlah tempat di Kabupaten Tambrauw, Provinsi Papua Barat, masih banyak benda seperti tank dan plat atau tikar baja untuk landasan pacu peninggalan dari Perang Dunia (PD) ke-II.

“Hanya saja, benda-benda peninggalan PD II ini sudah berkarat dan ditumbuhi atau dirambati rumput,” katanya di Kota Jayapura, Papua, Minggu (28/10/2018).

Berdasarkan penelitian arkeologi kolonial di Kabupaten Tambrauw pada April 2017 ditemukan sejumlah kendaraan perang tank dari jenis Landing Vehicle Track (LVT) di Kampung Nombrak, Distrik Bikar, Kabupaten Tambrauw.

Tank-tank ini berada di dalam hutan dengan kondisi telak rusak dan ditumbuhi semak-semak belukar. Terdapat kurang lebih 10 tank yang berada di dalam hutan tersebut,” katanya.

Menurut dia, tank-tank tersebut berasal dari jenis LVT yang oleh tentara sekutu, Amerika Serikat menyebutnya American Tractor atau ‘Amtrac’. “LVT jenis ini merupakan yang terbaik pada masa Perang Pasifik,” katanya.

Sementara, lapangan terbang sekutu juga ditemukan di Pulai Middleburg, yang terletak di sebelah utara Kampung Werur.

“Sebelah utara Kampung Werur terdapat dua pulau yaitu Pulau Amsterdam dan Middleburg. Kedua pulau ini juga dianggap strategis bagi strategi lompat katak atau leap frogging ala Jenderal Douglas Mac Arthur di Papua pada masa PD II,” katanya.

Pasukan sekutu Amerika Serikat, ungkap dia, mendarat di Hollandia atau kini Jayapura, kemudian melompat ke Pulau Wakde, Biak, Kepulauan Mapia, Saosapor, Middleburg hingga ke Filipina.

“Di Pulau Middleburg ini terdapat bekas lapangan terbang yang dibangun oleh sekutu dengan panjang 3 KM dan lebar 500 Meter. Saat ini sudah tidak digunakan lagi dan kondisinya sekarang telah banyak ditumbuhi semak belukar meskipun di beberapa bagian masih terdapat bekas-bekas landasannya,” katanya.

Lihat juga...