Pembinaan UMKM Perlu Difokuskan pada Peningkatan Produksi
Editor: Satmoko Budi Santoso
MATARAM – Selain terkait masalah kemampuan kemasan dan jaringan pemasaran, pembinaan masyarakat pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Provinsi Nusa Tenggara Barat, juga harus lebih banyak difokuskan pada upaya meningkatkan kemampuan pelaku UMKM dalam meningkatkan nilai produksi.
“Kalau ingin meningkatkan kesejahteraan masyarakat pelaku UMKM, pembinaan nilai ekonomi dari produksi yang dihasilkan juga harus lebih ditingkatkan,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM NTB, Lalu Saswadi di Mataram, Selasa (16/10/2018).
Dengan kemampuan meningkatkan nilai ekonomi dari produk yang dihasilkan, secara otomatis nilai tawar juga akan bertambah. Ditambah pula dengan kemampuan mengemas dan pemasaran yang bagus, jelas bisa meningkatkan kesejahteraan pelaku UMKM.
Dalam bidang pertanian misalnya, NTB dikenal sebagai salah satu daerah penghasil jagung yang cukup besar. Tapi pengelolaan jagung menjadi produk olahan oleh UMKM masih minim. Kebanyakan diekspor ke luar berbentuk mentah. Kalaupun ada masih sedikit sehingga dari sisi nilai ekonomi jelas lebih rendah.
Padahal, hasil produk jagung demikian melimpah. Mulai dari bahan mentah bisa diolah menjadi bahan jadi dalam jumlah besar dan dengan kualitas bagus. Seperti jajanan, dodol, maupun aneka produk olahan lain. Hal itu jika dimaksimalkan pengelolaannya, jelas akan bernilai ekonomi tinggi.
“Produk jagung tidak hanya sebatas dijual menjadi jagung rebus atau dibakar dengan cara dijual keliling atau di pinggir jalan. Dari sisi nilai ekonomi, tidak seberapa,” katanya.
Sebelumnya, Wakil Ketua Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), Hj. Donik Hardani mengatakan, tulang punggung perekonomian nasional adalah UMKM yang sebagian besar dikelola oleh perempuan.