Kue Tradisional Hidupi Keluarga Veronica
Editor: Mahadeva WS
Veronica menyebut, ketersediaan bahan baku, berupa tepung aci, terigu, telur ayam, kacang, pisang dan singkong, menjadikan Dirinya bisa terus memproduksi kue tradisional. Pesanan, beberapa jenis kue tradisional, pada hari biasa, mencapai lima hingga 10 kilogram, untuk lebih dari 15 jenis kue tradisional yang dibuat.
Sebaliknya menjelang hari raya keagamaan, seperti Idul Fitri dan Natal, Dia bisa memproduksi kue tradisional hingga 100 kilogram. Dia bisa membutuhkan bahan baku tepung aci dan tepung terigu hingga dua kuintal, ketika ada peningkatan pesanan. Jenis bahan baku hasil pertanian diantaranya pisang, singkong, kacang tanah, bisa diperoleh dari petani lokal. Keberlangsungan pembuatan kue tradisional, tidak lepas dari kerjasama dengan sejumlah petani yang memilih pisang berkualitas seperti pisang raja nangka serta singkong roti bahan keripik untuk ditanam.
Melestarikan kue atau kuliner tradisional, membutuhkan waktu yang cukup lama. Meski demikian, sehingga, saat ada pesanan dalam jumlah banyak, Dia kerap memberdayakan sejumlah perempuan di sekitar tempat tinggalnya, untuk membantu proses produksi.
Cara pembuatan, pengemasan serta pemasaran yang baik, membuat hasil produksi kue tradisional miliknya, diminati konsumen lokal Lampung hingga ke Jakarta. “Kue tradisional kadang sulit ditemui tapi sejumlah pelanggan masih setia pada kue tradisional sehingga saya masih terus berproduksi,” bebernya.
Kudapan tradisional jenis rempeyek, dibuat menggunakan bumbu ketumbar, bawang putih, kencur, kemiri, garam serta irisan daun jeruk sebagai pengharum. Makanan tersebut memadukan tepung beras yang diadon bersama dengan sejumlah bumbu lain, selanjutnya digoreng.