Kemarau, Permintaan Batok Kelapa Bahan Baku Arang, Meningkat

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Pemilik usaha pembuatan kopra bahan baku pembuatan minyak goreng di Lampung Selatan dimudahkan selama musim kemarau.

Jemu (50) salah satu pemilik usaha pembuatan kopra berbahan baku kelapa di Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan menyebut, bahan baku melimpah, didukung panas alami sinar matahari membuat dirinya memproduksi kopra lebih cepat. Proses pengeringan bahkan disebutnya tidak menggunakan proses pengasapan (penggarangan) melalui pembakaran.

Jemu menyebut, selama kemarau, selain proses pengeringan lebih cepat, limbah batok kelapa yang dihasilkan juga bisa dikeringkan lebih cepat. Limbah batok kelapa untuk pembuatan arang diakui Jemu kerap dipesan oleh perajin arang kelapa dua kali dalam satu bulan atau menyesuaikan volume batok kelapa yang sudah terkumpul.

Selain dibeli oleh pemilik usaha pembuatan arang kelapa, Jemu mengaku, mendapatkan tambahan uang dengan menjual batok kelapa kepada sejumlah pemilik rumah makan.

“Pemilik usaha kuliner berupa warung makan kecil serta restoran besar kerap memesan batok untuk proses membakar ikan, sate daging ayam, sapi atau kambing dengan permintaan sekitar sepuluh karung per bulan,” terang Jemu, salah satu pemilik usaha pembuatan kopra saat ditemui Cendana News, Selasa (2/10/2018).

Hendrik (baju biru) mengumpulkan batok kelapa yang dibeli dari pembuat kopra untuk bahan pembuatan arang [Foto: Henk Widi]
Jemu menyebut, batok kelapa yang dibuat dikumpulkan di halaman agar lebih kering dan mudah dibakar. Saat konsumen membutuhkan ia akan memasukkan batok kelapa tersebut dalam karung ukuran sedang, bekas wadah pupuk dan karung ukuran besar wadah gabah.

Lihat juga...