Indonesia Go Nuklir, Batan Sosialisasikan Teknologi Nuklir

Editor: Makmun Hidayat

Secara lebih mendalam, Deputi Bidang Pendayagunaan Nuklir, Hendig Winarno, menyatakan bahwa Batan ingin membantu mensejahterakan masyarakat.

“Kita memanfaatkan teknologi nuklir ini untuk membantu masyarakat. Misalnya di bidang kesehatan, melalui radiofarmaka dan radioisotop kita membantu untuk hal pengobatan. Yang selama ini kita bekerja sama dengan Kimia Farma untuk memasarkan obat-obat. Misalnya obat untuk mendeteksi penyebaran kanker di tubuh,” ujarnya.

Hendig juga menyebutkan fasilitas-fasilitas iradiator dapat digunakan untuk membantu penelitian para peneliti Indonesia dalam menciptakan inovasi baru untuk kepentingan negara maupun masyarakat. Bahkan ada beberapa negara yang mengirimkan penelitinya ke Indonesia untuk mendapatkan pelatihan di Batan.

“Misalnya untuk membantu penelitian tanah jarang untuk pembuatan cat anti radar ataupun penciptaan portal monitor radiasi yang akan membuat pemantauan barang-barang yang mengandung radioaktif dapat dipantau hanya dengan melewati portal,” ucap Hendig lebih lanjut.

Salah satu pengguna fasilitas Batan yang berdagang di Pasar Induk, Sembiring menyatakan dirinya menggunakan fasilitas radiasi nuklir untuk pengawetan cabe.

“Saat panen cabe, saya membeli cabe dengan harga di atas pasar. Lalu saya jadikan serbuk dan di radiasi. Cabe ini bertahan hingga 2 tahun. Jika terjadi kenaikan harga cabe, maka saya bisa membantu dengan menjual serbuk cabe ini dengan harga normal,” kata Sembiring didepan para nasabah Batan lainnya.

Lihat juga...