Hingga Januari 2019, Gelombang Laut Diprediksi Masih Tinggi

Editor: Makmun Hidayat

JAKARTA — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gelombang laut akan berkecenderungan tinggi hingga Januari 2019. Sebenarnya apa yang dimaksud dengan gelombang tinggi ini? Dan apa yang menyebabkannya?

Kepala Bidang Informasi Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, ST, MT menjelaskan bahwa tinggi rendah gelombang laut itu dipengaruhi oleh angin, luas daerah bangkitan angin dan batimetri atau kontur perairan.

“Ini merupakan satu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Jadi kecepatan angin yang sama akan memiliki pengaruh berbeda pada daerah bangkitan angin yang luas dengan yang sempit. Gambarannya, pengaruh angin pada gelombang di selat akan berbeda dengan yang di lautan terbuka,” kata Eko saat ditemui di Gedung D Kantor Pusat BMKG Jakarta, Rabu (24/10/2018).

Tingkat risiko yang diakibatkan oleh gelombang tinggi ini dipengaruhi oleh jenis kapal yang ada dan draft kapal. Misalnya gelombang 2 meter akan memiliki pengaruh risiko berbeda pada kapal yang besar jika dibandingkan dengan kapal nelayan kecil.

“Ada empat tingkat gelombang laut. Yang pertama itu adalah tingkat kondusif atau aman, yaitu jika tinggi gelombang tidak lebih dari 1,5 meter. Diatasnya ada tingkat waspada yang memiliki tinggi gelombang antara 1,5 meter hingga 2 meter. Yang selanjutnya adalah tingkat berbahaya dengan tinggi gelombang antara 2 hingga 3 meter dan tingkat sangat berbahaya jika tinggi gelombang sudah melebihi dari 3 meter,” papar Eko.

Matriks Risiko Angin dan Gelombang – Koleksi: Meteorologi Maritim BMKG/Ranny Supusepa
Lihat juga...