Fenomena Gerakan Tanah Mulai Muncul di Musim Hujan
Editor: Mahadeva WS
JAKARTA – Retakan tanah yang terjadi Babakan Madang Sentul, sudah diamankan dengan pemasangan police line, untuk menjaga agar tidak ada terjadi kecelakaan. Lokasi retakan yang memiliki lebar sekira 25 sentimeter tersebut, berlokasi di Kampung Cimangurang RW 02, RT 03, RT 04 dan RT 07, Desa Cijayanti, Kecamatan Babakan Madang.
Anggota Sentra Komunikasi (Senkom) Cileungsi, Sodikin, retakan terjadi pada Senin (22/10/2018) malam. Tim gabungan polisi dan Basarnas, measang garus polisi di area retakan pada Selasa (23/10/2018) siang.
Kepala Bidang Manajemen Operasi Seismologi Teknik, Geofisika Potensial dan Tanda Waktu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Ariska Rudyanto, menyatakan, fenomena gerakan tanah seperti di Babakan Madang, Sentul, biasa terjadi di daerah perbukitan. Terutama di wilayah dengan struktur tanah lunak atau sedimen tebal, seperti pegunungan.

Menurut data BMKG, Desa Cijayanti Kecamatan Babakan Madang, memang termasuk dalam zona kerentanan gerakan tanah yang cukup tinggi. “Dari gambar, kita bisa melihat bahwa warna merah menunjukkan zona kerentanan gerakan tanah (ZKGT) tinggi, kuning ZKGT menengah dan hijau ZKGT rendah. Desa Cijayanti masuk dalam zona yang berwarna merah. Ditambah sekarang sudah masuk musim hujan,” kata Ariska, Rabu (24/10/2018).
Ariska menyebut, pada dasarnya gerakan tanah terjadi bila ada gaya pendorong pada lereng, yang lebih besar daripada gaya penahan. “Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut lereng, air, beban serta berta jenis tanah batuan,” papar Ariska.