Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, Joseph Donovan. –Foto: Ferry Cahyanti
BALIKPAPAN – Dua pekan setelah terjadinya bencana gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah, warga yang menjadi korban mulai bangkit, meskipun dalam keterbatasan. Hal itu disampaikan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS) untuk Indonesia, Joseph Donovan, saat mengunjungi Kota Palu di Sulawesi Tengah.
Amerika Serikat melalui USAID, untuk tanggap darurat cepat telah mengirimkan heavy duty plastic sheeting, semacam terpal serbaguna yang bisa dijadikan tenda atau pun alas. Sebanyak 2.120 rol plastik itu langsung diterbangkan ke Palu, begitu pemerintah Indonesia memberi izin atas bantuan asing.
“Kami hitung cukup untuk 110.500 jiwa,” sebut Dubes Donovan, di Hanggar C Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (16/10/2018).
Dia mengatakan, saat ini warga Palu sudah mulai bangkit, meskipun masih dalam keterbatasan. “Mereka sudah mulai bangkit, tapi memang situasi masih dalam keterbatasan,” katanya.
Tidak hanya mengirimkan terpal serbaguna, pihaknya juga mengirimkan alat-alat kebersihan (sanitary) dan kesehatan (hygiene), termasuk penjernih dan pemurni air. Semua bantuan itu diangkut dengan tiga pesawat angkut C-130 dari armada Indo-Pasifik Amerika Serikat.
“Total volumenya mencapai 130 metrik ton,” tukasnya.
Dubes Donovan menambahkan, ada sejumlah relawan ahli kebencanaan AS yang turut membantu menyusun prioritas yang harus dikerjakan dan diadakan di daerah bencana, sambil terus berkoordinasi dengan para pihak.
“Kita saling menolong, inilah yang dilakukan sahabat kepada sahabatnya yang sedang ditimpa kesusahan,” tutupnya.
Hanggar C merupakan lokasi bantuan berbagai negara sahabat dikumpulkan, kemudian diregistrasi oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), diperiksa oleh Bea dan Cukai, dan dijaga oleh TNI-AU, sebelum diteruskan ke Palu dengan pesawat Hercules, baik milik negara sahabat atau dibawa dengan Hercules TNI.