Distribusi Seragam Gratis di Tulungagung Terlambat
TULUNGAGUNG – Keterlambatan distribusi seragam sekolah gratis yang telah diprogramkan sejak dua tahun terakhir di Tulungagung mendapatkan sorotan. Kegiatan tersebut menjadi program di era kepemimpinan tahun pertama Bupati Syahri Mulyo.
“Tahun ini program seragam sekolah gratis tidak berjalan efektif. Pemerintah daerah, dalam hal ini Dinas Pendidikan belum konsisten menjalankan amanat yang sebenarnya sudah teranggarkan dalam APBD 2018,” kata anggota DPRD Tulungagung, Subani, Rabu (3/10/2018).
Seharusnya, seragam untuk seluruh siswa SD/MI maupun SMP/MTS, di seluruh Tulungagung telah didistribusikan sejak awal tahun ajaran baru. Namun kenyataan di lapangan, program tersebut tak kunjung terealisasi. Padahal semester pertama tahun ajaran baru hampir berakhir. “Bulan depan sudah mau ujian semester, seragam sekolah belum dibagikan juga. Parah,” tandas Subani lebih lanjut.
Keterlambatan itu menurut Subani merugikan. Pasalnya, wali murid yang seharusnya sudah tidak memikirkan beban biaya seragam sekolah anaknya, terpaksa merogoh kocek lebih untuk membeli seragam sekolah secara mandiri. “Inilah yang kemudian menjadi sangat merugikan siswa maupun wali murid,” ujarnya.
Seharusnya saat tahun ajaran baru dimulai, pemerintah sudah menyiapkan seragam gratis untuk para siswa. Terkait masalah kendala ukuran baju seragam, pemerintah bisa menyiasatinya dengan menggunakan ukuran baju seragam dari pengadaan tahun sebelumnya. “Misalnya yang ukuran XL dialokasikan berapa persen dahulu, jadi tidak menunggu siswa baru masuk sekolah terlebih dahulu baru diukur dan pembuatan seragam diproses. Lama kalau begitu,” tandasnya.