KUPANG – Pengamat Pertanian dari Universitas Kristen Artha Wacana Kupang, Zet Magelang, mengatakan, sektor pertanian harus lebih diutamakan dibandingkan sektor pariwisata jika ingin membangun sebuah daerah.
“Untuk membangun sebuah daerah, sektor pertanian atau pangan harus diutamakan terlebih dahulu baru kemudian sektor yang lain,” katanya di Kupang, Rabu.
Hal ini disampaikannya berkaitan dengan program kerja dari Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat yang bercita-cita menjadikan sektor pariwisata sebagai sumber devisa utama bagi perekonomian daerah itu.
Menurut dia, sektor pariwisata itu muncul atau berkembang dari sektor-sektor lain, seperti sektor kelautan dan perikanan, serta sektor peternakan.
“Menurut saya sektor pariwisata itu tidak perlu diberikan perhatian khusus karena sektor itu bisa terjual dengan sendiri jika dijaga dengan baik,” ujarnya.
Ia mencontohkan, jika berbicara soal tenun, segala hal yang berkaitan dengan tenun berasal dari hasil-hasil pertanian, mulai dari benang kayu pemintal dan lainnya.
Demikian juga dengan sektor kelautan dan perikanan yang selama ini memberikan andil bagi pemasukan pariwisata di NTT, kemudian juga dengan sektor peternakan yang digunakan untuk berwisata.
“Kalau sektor peternakan tidak diperhatikan dengan baik, misalnya memperhatikan cara merawat hewan dengan baik, apakah wisatawan mau menyaksikan parade kuda misalnya dengan tubuh kuda yang kecil dan kurus. Jadi pada intinya bahwa tak perlu menjual sektor pariwisata karena nanti juga akan terjual dengan sendirinya melalui media sosial dan lain-lain,” tambahnya.
Dia menyampaikan, hal tersebut menggunakan teori pertumbuhan ekonomi menurut W.W. Rostow. Dalam teori tersebut, yang diperhatikan adalah masalah pangan terlebih dahulu.