Abrasi di Padang Pariaman, Rusak 24 Rumah Nelayan

PADANG PARIAMAN — Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno, meninjau lokasi abrasi yang merusak 24 rumah nelayan di pesisir pantai Kabupaten Padang Pariaman dan mengakibatkan 90 orang penghuninya harus mengungsi.

Rumah yang rusak masing-masing di Manggopoh Palak Gadang Ulakan 20 unit dan Pasir Baru Sungai Limau empat unit.

“Kami koordinasikan dengan pemerintah daerah untuk membantu evakuasi warga dan Balai Wilayah Sungai (BWS) V untuk mengantisipasi abrasi agar tidak makin parah,” kata Gubernur di Padang Pariaman, Selasa (16/8/2018).

Ia berharap penanganan yang tepat dan cepat bisa mengatasi persoalan tersebut karena masih banyak rumah nelayan yang terancam oleh abrasi tersebut.

Wakil Bupati Padang Pariaman Suhatri Bur mengungkap abrasi parah itu terjadi akibat gelombang besar beberapa minggu terakhir, puncaknya pada Kamis (11/10).

“Ini dipengaruhi cuaca buruk belakangan ini. Hujan lebat dan gelombang besar mengakibatkan 24 rumah terdampak,” ujarnya.

Saat ini di Nagari Pasir Baru Sungai Limau, selain 4 rumah yang telah terdampak, masih ada 200 bangunan yang terancam karena berada 20 meter dari garis pantai.

Kepala BWS V, Maryadi Utama dalam kesempatan yang sama menginformasikan penanganan perlindungan pantai tersebut telah masuk dalam program balai dengan judul Penanganan Abrasi Pantai Ulakan.

Sebagai langkah antisipasi awal, BWS V segera menurunkan 50 geobag di Pasir Baru.

“Geobag akan kami siapkan. Tadi kami siapkan 200 (ulakan). Kami akan turunkan 50 untuk penanganan darurat sementara di sini,” katanya. (Ant)

Lihat juga...