TMII Gelar Peringatan Malam 1 Suro
Editor: Mahadeva WS
Sri berharap, Kenduri dan Kirab Pusaka 1 Suro ini menjadi kekuatan budaya tradisi bagi para penghayat kepercayaan. “Penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, kiranya tidak ragu menunjukkan jati dirinya. Karena kebebasan keyakinan adalah hak manusia yang dilindungi oleh negara,” tandasnya.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Operasional dan Pengembangan TMII, Maulana Cholid mengatakan, peringatan 1 Suro harus dilestarikan. Karena malam 1 Suro memiliki makna perenungan, dan instropeksi diri serta menegakkan kesatuan bangsa dan negara.
Sebagai wahana kerukunan umat beragama, TMII sudah semestinya memberikan tempat bagi para penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. “Peringatan malam 1 Suro adalah tradisi, warisan leluhur nenek moyang yang harus dikembangkan dan lestarikan,” ucapnya.
Pada peringatan malam 1 Suro, TMII mengelar sejumlah pergelaran budaya, seperti pagelaran wayang lulit semalam suntuk, festival dalang cilik dan dalang muda yang akan digelar pada 20-23 Septemer 2018 di Candi Bentar TMII.