Sekolah Kopi Pertama di Jabar, Jadi Percontohan
SUMEDANG — Pemerintah menjadikan Sekolah Menengah Kejuruan Pertanian Pembangunan Negeri (SMK PPN) Tanjungsari di Sumedang sebagai bagian proyek percontohan sekolah dengan jurusan kopi, menjadikannya sebagai satu-satunya sekolah di Jawa Barat (Jabar), bahkan di Indonesia, yang membuka jurusan perkopian.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution, didampingi oleh Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dan Wakil Bupati Sumedang, Erwan Setiawan, meresmikan jurusan kopi di SMK PPN Tanjungsari pada Senin (14/9/2018).
Darmin mengatakan pelaksanaan proyek percontohan jurusan kopi di sekolah menengah kejuruan itu merupakan bagian dari peta jalan kebijakan pengembangan vokasi di Indonesia tahun 2017-2025, selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi.
Ia melihat SMK PPN Tanjungsari memiliki dasar dan kualitas dalam pengelolaan kopi sejak zaman Belanda, karena sekolah itu sudah ada dari tahun 1914.
“Ironis kalau Indonesia tidak punya sekolah kopi yang komprehensif dari hulu sampai hilir. Oleh sebab itu kami memberanikan diri dan atas izin Mendikbud untuk melakukan ‘pilot project’ sekolah kopi di SMK PPN ini,” katanya.
Darmin mengatakan industri kopi terbesar di dunia lahir di Indonesia, tepatnya di Jawa Barat yang dikenal dengan produksi kopi Gunung Malabar. Pada masa lalu kopi Malabar dibawa ke Belanda kemudian disebar di daratan Amerika Latin.
“Seharusnya industri kopi kita lebih berkembang dan maju dari mereka,” ujarnya.
Setelah proyek percontohan jurusan kopi di sekolah menengah kejuruan itu, ia menjelaskan, mulai awal 2019 pemerintah akan memperbanyak SMK yang memiliki jurusan kopi sehingga minimal ada satu sekolah di tiap kota.