IPDN Diminta Tidak Terapkan Kurikulum Monoton
SUMEDANG – Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Muhammad Tito Karnavian, meminta, Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) jangan menerapkan kurikulum yang monoton.
IPDN, harus berkembang mengikuti kebutuhan zaman, sehingga dapat membentuk praja yang berkualitas dan profesional. “Sesuaikan kurikulum yang berkembang, jangan kurikulum yang monoton itu-itu saja,” kata Tito Karnavian, saat pelantikan 1.608 Muda Praja Angkatan XXX IPDN Tahun 2019, di Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (31/10/2019).
IPDN disebutnya, harus terus mengembangkan kurikulum baru. Tidak lagi mengulang kurikulum lama, seperti kurikulum yang berlaku sejak 1980-an yang masih terus-menerus disampaikan hingga saat ini. Menurut Tito, kurikulum pendidikan saat ini sudah berkembang. Sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan seperti penggunaan sistem informasi. “Kita juga sudah tahu sekarang zaman informasi, maka sistem pendidikan juga bisa menggunakan sistem informasi,” katanya.
Salah satunya seperti penerapan perpustakaan, yang saat ini sudah bisa menggunakan perpustakaan elektronik. Sebuah perpustakaan yang memberi akses ke banyak buku atau hasil penelitian di seluruh dunia secara digital.”Ini yang perlu dikembangkan, jadi jangan monoton kurikulum seperti itu padahal kebutuhan sudah berbeda,” tandasnya.
Diharapkan, kurikulum yang sangat dibutuhkan yaitu menyangkut moral dan mental. Sehingga materi tersebut harus terus dikembangkan setiap waktu. Tito berharap, pelaksana tugas di IPDN yakni rektor, dosen, pelatih, dan pengasuh, dapat membina dan mendidik dengan baik agar bisa melahirkan praja yang profesional dan berintegritas. “Bekali para praja ilmu pengetahuan, keterampilan, sehingga kelak menjadi ASN profesional, integritas dan bermental melayani,” kata mantan Kapolri itu.