Prospek Budidaya Ikan Air Tawar di Sultra Menjanjikan
KENDARI – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sulawesi Tenggara perlu mendorong masyarakat, untuk membudidayakan ikan air tawar. Usaha tersebut memiliki prospek ekonomi yang menjanjikan.
Kepala UPTD Balai Benih Perikanan (BBP) Sultra, Muh Nasbir mengatakan, pihaknya mendorong warga secara terus menerus, untuk mengembangkan budidaya ikan air tawar. Benih atau bibit sudah cukup banyak tersedia di pusat perbenihan yang dikembangkan di Kabupaten Konawe Selatan tersebut. “Saat ini untuk benih atau bibit ikan air tawar, sudah tersedia di balai benih ikan di Kecamatan Ponggaluku Kabupaten Konsel,” ungkapnya, Sekasa (18/9/2018), tanpa menyebut produksi dalam satu tahunnya.
Namun demikian, Nasbir menyebut, benih ikan air tawar (nila, mujair, emas dan bibit ikan lele) sudah tersedia. Berapapun kebutuhan yang diinginkan masyarakat sudah mampu dilayani. Sementara untuk bibit udang windu, juga sudah ada yang dibudidayakan di Kelurahan Puriraro, Kecamatan Kendari, yang berbatasan dengan Kabupaten Konawe. “Yang pasti bahwa selama beberapa tahun ini, BBP Sultra sedang intensif mengembangkan budidaya perikanan air tawar karena memiliki potensi ekonomi yang menguntungkan,” tandasnya.
Data Dinas Perikanan dan Kelautan Sultra menyebut, potensi lahan usaha budidaya ikan air tawar di Sultra, saat ini mencapai 20.885 hektare Jumlah tersebut hampir 50 persen dari luas areal pertambakan di Sultra, yang mencapai 45 ribu hektare. Lokasinya tersebar di 17 kabupaten kota di Sultra.
BBP Sultra dalam upaya meningkatkan pembudidayaan ikan air tawar, memberikan bantuan bibit ikan air tawar kepada kelompok masyarakat pembudidaya ikan air tawar. “Pemerintah menginginkan pembudidayaan ikan air tawar di Sultra ini bisa berkembang dengan baik, sehingga petani tidak lagi harus mendatangkan benih dari luar daerah yang biaya produksinya tentu jauh lebih besar,” pungkasnya. (Ant)