Podium, Saksi Bisu Pidato Pak Harto di Pesantren Gontor
Oleh Mahpudi, MT
Catatan redaksi:
Dalam catatan Incognito Pak Harto seri 27 ini, Redaksi cendananews.com selain menurunkan sejumlah tulisan dan liputan berbagai acara, juga menampilkan berbagai aktivitas. Salah satunya, catatan ekspedisi Incognito Pak Harto tahun 2012. Ekspedisi yang dilakukan oleh sebuah tim dari YHK yang terdiri dari Mahpudi (penulis), Bakarudin (jurnalis), Lutfi (filatelis), Gunawan (kurator museum), serta salah satu saksi sejarah peristiwa itu, yaitu Subianto (teknisi kendaraan pada saat incognito dilaksanakan). Meski sudah cukup lampau ekspedisi itu dilakukan, dan hasilnya pun sudah diterbitkan dalam buku berjudul Incognito Pak Harto –Perjalanan Diam-diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya (2013) dan Incognito – The President Impromptu Visit (2013) serta Ekspedisi Incognito Pak Harto –Napak Tilas Perjalanan Diam-Diam Seorang Presiden Menemui Rakyatnya (2013) , namun hemat kami catatan ekspedisi yang ditulis oleh Mahpudi dalam beberapa bagian ini tetap menarik untuk disimak. Sebab, seperti disimpulkan oleh penulisnya, peristiwa blusukan ala Pak Harto yang terjadi pada tahun 1970 ini sangat patut dijadikan salah satu tonggak sejarah nasional Indonesia.
Selamat Membaca.
Seperti juga perjalanan Incognito di tempat-tempat lainnya, Pak Harto tak pernah melewatkan kesempatan untuk bersilaturahmi dengan alim ulama di suatu daerah. Demikian juga, pada 24 Juli 1970, saat Pak Harto tiba di Pesantren Gontor. Beliau disambut hangat oleh Kyai Haji Ahmad Sahal, bersama segenap jajaran pengurus dan para santri. Hari itu, betapa meriahnya suasana Pesantren yang berlokasi di Ponorogo, Jawa Timur tersebut.