Perajin Sapu Berbahan Sabut Kelapa, Butuh Perhatian Pemerintah

Editor: Makmun Hidayat

Mustarom mencontohkan harus membeli bahan sabut kelapa mentah seharga Rp24ribu per 100 biji. Untuk biaya tenaga ia mengeluarkan Rp5ribu per kilogramnya agar sabut siap diolah. Itu belum termasuk biaya untuk membeli plastik tempat merangkai sabuh, benang, hingga gagang sapu.

“Padahal sehari kita rata-rata hanya mampu memproduksi sekitar 30-40 sapu per hari. Itu karena kita harus nyambi melakukan proses lainnya seperti menjemur, merendam dan memukul sabut agar siap dipasang. Dengan harga jual ke pengepul Rp5000-7000 per satu buah sapu, pemasukan kita boleh dibilang tidak seberapa,” katanya.

Atas berbagai kendala tersebut, para pengrajin produk rumah tangga berbahan dasar sabut kelapa, seperti Mustarom, hanya bisa berharap agar pemerintah dapat membantu mereka. Baik itu dalam memberikan bantuan modal usaha, pelatihan proses produksi dengan memanfaatkan inovasi maupun alat modern, hingga membantu dalam hal pemasaran.

“Selama ini kita mandiri. Belum ada bantuan dari pemerintah,” katanya.

Lihat juga...