Ketahanan Pangan, Titik Sentral Kebijakan Pembangunan Bangsa
Editor: Mahadeva WS
Menurutnya, kedua sosok tersebut, dimasa lampau memiliki pemahaman dan pandangan yang sama, terkait dengan Indonesia harus mandiri secara pangan. Keduanya sepakat untuk memperjuangkan ketahanan pangan Indonesia sebagai bentuk Penanaman Modal Akhirat (PMA).
Apa yang telah disampaikan Pak Soehardjo perihal pencetakan sawah satu juta hektar di Kalimantan, terganggu agenda politik, yang menyebabkan terhentinya pencetakan sawah yang saat itu sedang berjalan. “Adanya gangguan politik tidak menyurutkan mimpi Pak Tedja untuk tetap mewujudkan ketahanan pangan Indonesia, dengan pertanian yakni perkebunan kelapa. Secara prakteknya Sambu Group dengan Tedja Hananya melakukan hal yang serupa seperti apa yang dilakukan pak Harto yakni memperhatikan masyarakat sampai memikirkan kesejahteraan masyarakat,” tuturnya.
Lima juta butir kelapa dikelola setiap harinya, dimana hanya sepuluh persen berasal dari perkebunan Sambu Group. Selebihnya kelapa diserap dari masyarakat kecil, dengan tujuan bisa meningkatkan kesejahteraan petani kelapa. Hal itu yang dilakukan Pak Tedja Hana mengikuti jejak langkah Pak Harto dalam mensejahterakan masyarakat.