Kemarau, Siasat Pembudidaya Lele Kolam Terpal Minimalisir Kerugian

Editor: Satmoko Budi Santoso

LAMPUNG – Musim kemarau dengan keterbatasan pasokan air ikut berdampak bagi pemilik usaha budidaya ikan air tawar dengan media terpal.

Edi Gunawan (37) salah satu pembudidaya ikan air tawar jenis lele Sangkuriang menyebut selain minimnya pasokan air, kemarau ikut berdampak timbulnya penyakit pada lele. Sebagai upaya siasati kerugian akibat kemarau, Edi Gunawan bahkan harus melakukan perawatan khusus pada kolam terpal yang dimilikinya.

Edi Gunawan menyebut, memiliki sebanyak dua unit kolam lele terpal bundar berdiameter dua meter, selain itu sebanyak dua kolam terpal persegi berukuran 4 x 6 meter. Kebutuhan air yang berasal dari sumur dalam dengan sistem pompa disebutnya sudah tidak mencukupi untuk kebutuhan air kolam.

Debit air sumur yang berkurang disebut Edi Gunawan bahkan membuat ia harus mengambil air dari sungai dengan sistem pengangkutan menggunakan jerigen.

“Pada kolam terpal berbentuk persegi dan kolam bulat kebutuhan air awal berasal dari sumur dan air hujan tapi ketika kemarau air sulit diperoleh sehingga mengambil dari sungai,” terang Edi Gunawan, salah satu pembudidaya ikan lele dengan sistem kolam terpal saat ditemui Cendana News, Sabtu (1/9/2018).

Ikan lele yang sehat dipisahkan untuk dipindah ke kolam terpal yang baru [Foto: Henk Widi]
Warga Desa Pasuruan Kecamatan Penengahan Lampung Selatan itu bahkan menyebut, pada saat kemarau tingkat penguapan air kolam meningkat dua kali lipat dibanding musim hujan. Sebagai teknik mengurangi penguapan, Edi Gunawan bahkan menggunakan paranet atau waring khusus, papan serta daun kelapa kering.

Lihat juga...