Jalan Tol V: Mintalah Petunjuk pada Tuhan
Oleh: Siti Hardijanti Rukmana
Sungguh berat cobaan yang kami hadapi. Tapi kami harus tetap tegar. Sementara banyak pihak semakin nyinyir terhadap kami. ada yang berkata, ”Tentu saja dia anak Presiden. Pastilah dimenangkan.” Sakit mendengar tuduhan tersebut. Tapi saya tidak boleh terganggu oleh intrik-intrik yang menyesatkan.
Tuturan saya di atas, menggambarkan, bahwa sekalipun saya ini anak Presiden di kala itu, kami tetap mendapat perlakuan sama. Tidak serta merta, karena, anak Presiden, lalu uang cepat diberikan.
Sahabat,
Dalam keadaan terimpit, saya ingat pesan bapak, jangan panik, tenang, sabar, dan mintalah petunjuk pada Tuhan. Di saat tahajud, saya memohon petunjuk-Nya, apa yang harus saya dan konsorsium lakukan untuk menyelesaikan proyek ini, tanpa melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
Alhamdulillah, saya menemukan jalan keluar. Ada peluang untuk pinjaman lunak yang insya Allah bisa saya peroleh dari satu sumber di luar negeri, yang saya yakin tidak akan ada persyaratan yang memberatkan. Maka saya bersiap-siap untuk berangkat dan mengajukan presentasi proyek. Rupanya bapak mencium gelagat ini, dan beliau memanggil saya, menanyakan kebenarannya.
Saya jawab: “Betul bapak”
Bapak pun berkata: “Baik, pergilah. Tapi awas, jangan bawa-bawa nama Negara, sekalipun kamu anak saya.”
Pesan itu saya pegang teguh. Berbekal keyakinan, bahwa Tuhan selalu bersama kami, dengan membawa bendera swasta, berangkatlah kami.
Allah selalu akan melindungi dan membimbing umatnya, bila bertujuan baik. Beberapa hari sepulang kami, datanglah kabar gembira yang kami nantikan. Permohonan kami disetujui dan segera disalurkan melalui bank Internasional. Sujud syukur kami lakukan.